Halaman

Rabu, 29 September 2010

Pemilik yang terpinggirkan

Sadarkah kita kalau mayoritas pemilik kostan di Jatinangor adalah orang luar? Seperti misalnya seperti kostan yang berada tepat di depan gerbang Unpad, merupakan kostan milik orang Jakarta. Kemanakah masyarakat Jatinangor yang merupakan pemilik tanah tersebut?
Penulis tidak akan memberikan informasinya secara lengkap. Sebut saja Nina, Nina memiliki tanah di kawasan Jatinangor dan merupakan suatu kawasan strategis untuk dijadikan kostan karena berdekatan dengan kampus. Suatu ketika ada seseorang dari Jakarta yang ingin membeli tanah tersebut dengan bayaran yang cukup menggiurkan. Karena terbujuk rayuan tersebut Nina akhirnya menjual tanahnya. Dengan uangnya itu Nina berharap ekonomi keluarganya membaik. Namun, alih - alih membaik, justru makin meburuk.Kebalikan dengan seseorang yang membeli tanah Nina. Arman, sebut saja namanya seperti itu. Dia membuat kostan yang terfasilitasi dengan baik. Dengan kostan yang berdekatan dengan kampus, Arman mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari hasil penyewaan tempat kostan...
Menurut saya walaupun dengan adanya kostan yang menunjang untuk mahasiswa, namun dengan kedatangan para pendatang menhadi kerugian bagi para penduduk di wilayah Jatinangor. Penulis berpikir dengan kedatangan pendatang pasri akan mendapatkan pro dan kontra. Ada baiknya berpikir dulu dalam memilih keputusan, apakah dengan menjual tanah tersebut akan mendapatkan keuntungan yang lebih berlipat?